Jumat, 11 April 2008 19.54

Ashabul Kahfi 309 episode II

Kesempatan ini merupakan belas kasihan dari Allah kepada mereka, yang kemudian mereka saat untuk melarikan diri dari raja mereka dengan membawa agama mereka agar selamat dari Fitnah. Setelah tekad mereka bulat untuk lari meninggalkan kaumnya, maka Allah Swt, memudahkan mereka melakukan demikian.

Maka pada saat itulah mereka melarikan diri dari kaum mereka dan berlindung didalam sebuah gua (Qs:Al-Kahfi:17) yang dimana pintu gua tersebut dijaga oleh seekor anjing yang bernama Qitmir milik salah seorang pemuda itu. Ketika kaum mereka merasa kehilangan. Raja mereka mencari-cari mereka. Menurut suatu riwayat, siraja tidak berhasil menemukan mereka karena Allah menjadikan mata raja itu tidak dapat melihat mereka, seperti yang Dia lakukan kepada Nabi Muhammad Saw dan Sahabat Abu Bakar As-Siddiq saat keduanya bersembunyi di dalam gua Sur. Orang-orang musyrik Quraisy datang dan mencari mereka tidak dapat menemukan keduanya, padahal mereka melewati jalan yang dilalui keduanya.

Dan di dalam gua itu ketujuh pemuda beserta seekor anjingnya ditidurkan oleh Allah Swt selama 309 tahun. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). (Qs:Al-Kahfi:25). Sebagian ahli ‘ilmu mengatakan bahwa setelah Allah menimpakan tidur pada telinga dan mata meraka tidak terkatup,agar matanya tidak rusak. Karena apabila mata dalam keadaan terbuka, berarti selalu mendapatkan hawa(udara), dan itu lebih merawatnya. (Qs:Al-Kahfi:18).

Allah Swt menyebutkan, ” sebagaimana Kami buat mereka tertidur, Kami bangunkan mereka seperti sedia kala. Tubuh mereka dalam keadaan sehat, rambut dankulit mereka seperti sedia kala saat mereka tertidur. Tiada sesuatu pun yang kurang atau berubah dari keaddan mereka, pada hal lamanya tidur tiga abad lebih sembilan tahun. Karena itulah mereka saling bertanya diantara sesamanya. Seperti ayat berikut(Qs:Al-Kahfi:19).



Para ulama menyebutkan bahwa ketika salah seorang dari para pemuda itu hendak berangkat menuju madinah guna membeli sesuatu makanan yang mereka perlukan, ia keluar dengan langkah yang sangat berhati-hati hingga sampai disuatu kota itu. Merka menyebutkan bahwa nama pemuda yang berangkat ke kota itu bernama Daksus, ia menduga dirinya belum lama meninggalkan kota tersbut, padahal penduduk kota itu telah berganti, generasi demi generasi, abad pun telah berganti semua keadaan tersebut telah berubah berikut penduduknya.

Maka ia tidak melihat sesuatu pun dari tanda2 kota itu yang telah dikenalnya, tiada seorng pun mengenalnya baik dari kalangan khusus maupun kalangan awamnya. Dia tampak kebingungan dan berkata kepda dirinya sendiri apakah saya sedang bermimpi??? Dan menjawab sendiri ” Demi Allah saya tidak tertimpa sesuatupun dari itu. Dan sesunggguhnya kota ini baru saya tinggalkan kemarin sore, tetapi keadaanya bukan seperti sekarang ini. Lalu ia berkata kepada dirinya sendiri, sebaiknya saya selesaikan urusan ini dengan segera, lalu mnninggalkan kota ini”.

Kemudian ia mendekati seorang penjual maknann, dan ia menyerhkan mata uang yang dibawanya kepada penjual makanan (nama mata uangnya WariQ). Agar menukarnya dengan makanan. Tetapi ketika penjual makanan itu melihat uang yang diteimanya itu. Kontan ia terheran-heran dan tidak mau menerimnya. Maka ia berikan uang itu kepada penjual yg lain sehingga uang itupun berkeliling tidak ada yg mau menerimanya. Dan mereka mengatakan. ”Barangkali orang ini telah meemukan harta karun yang terpendam”.

Mereka bertnya tentang identitas pribadinya, ia menjawab, ” saya berasal dari penduduk kota ini, dan saya baru meninggalkan kota ini kemarin sore, sedangkan yang menjadi R aja kota ini adalah Dekianus,”

Mereka menilainya sebagai orang gila, akhirnya mereka membawanya kehadapan raja yang pada saat itu sudah beragama islam bernama Yandusius danjuga seluruh penduduknya mayoritas bergama Islam dan menceritakan semuanya yang telah terjadi mengenai dirinya beserta temanya. Singkat cerita siraja menawarkan mereka agar mereka tinggal di sini dengan semua fasilitas yang lengkap. Tetapi ketujuh pemuda itu menolak dan segera kembali menuju ketempat peraduan mereka yaitu gua dan Allah Swt mewafatkan mereka untuk selamnya.

Memang di masa Ibnu kasir menulis kitab tafsirnya ini gua tersebut masih misteri, tetapi Allhamdulillah sekarang tempat mereka telah diketemukan berkat usaha pencarian yang gigih dari tim Arkeolog Arab negeri Yordania. Sekarang gua itu ternyata ditemukan berada di negri yordania, bahkan tidak jauh dari kota Amman, ibu kota Yordania. (sumber Alquran dan tafsir Ibnu Kasir)

0 Comments On "Ashabul Kahfi 309 episode II"

About Me

Foto Saya
amiracle
suka sepedahan sejak kelas 4 SD sampe sekarang, suka vespaan sampe ke Blora with brotherhood, suka bengong cari inspirasi jg di pinggir kolam Ikan Koi, suka berkebun kalo lg liburr, suka anterin pesenan pelanggan with vespa ^_^
Lihat profil lengkapku

Powered By Blogger
CO.CC:Free Domain
Blogger Templates

sepeda kerrrrrrren nan antik

sepeda kerrrrrrren nan antik

Go Green Indonesia

go green indonesia!

tolong di isi dunks


Free shoutbox @ ShoutMix

yang mo chatt

Free Web Hosting with Website Builder